~Tata Cara Berpakaian Lelaki Muslim yang Baik
Imam Ibnu Katsir rahimahullah
mengatakan dalam tafsirnya terhadap ayat di atas, “Allah telah memberikan
kenikmatan kepada hamba-hamba-Nya berupa pakaian dan raisy (pakaian
indah). Pakaian digunakan untuk menutup aurat, dimana hal ini merupakan perkara
yang wajib; sedangkan raisy digunakan untuk perhiasan, dimana hal ini merupakan
penyempurna dan tambahan.” (Tafsirul Quranil ‘Adziim).
Menutup aurat merupakan adab mulia
yang diperintahkan dalam agama islam. Bahkan, seseorang dilarang melihat aurat
orang lain, karena hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan, dimana syariat
menutup semua celah terjadinya kerusakan. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki
lainnya. ….” (HR. Muslim, 338) Jumhur ulama mengatakan bahwa aurat
laki-laki ialah dari lutut hingga pusar.
2.Mengenakan
pakaian sederhana
Hendaknya seorang muslim
meninggalkan pakaian mewah dan mahal. Hal ini dapat menjauhkannya dari sifat
sombong, dan menjadikannya dekat dengan orang-orang sederhana dan miskin.
Selain itu, Allah akan menjauhkannya dari sifat suka berfoya-foya, serta
perasaan iri dan dengki dari sesama muslim. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Barangsiapa meninggalkan suatu pakaian dengan niat
tawadhu’ karena Allah, sementara ia sanggup mengenakannya, maka Allah akan
memanggilnya pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk, lantas ia
diperintahkan untuk memilih perhiasan iman mana saja yang ingin ia pakai.”
(HR. Ahmad, dan Tirmidzi, lihat Silsilatul Ahaadist ash-Shahiihah : 718)
3.Memulai dari sebelah kanan
Ummul mukminin, ‘Aisyah radhiyallahu
‘anha berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam suka
mendahulukan bagian kanan daripada bagian yang kiri ketika mengenakan sandal,
bersisir, bersuci, dan dalam semua urusannya (yang mulia).” (Muttafaqun ‘alaih)
Imam an-Nawawi rahimahullah
mengatakan, “Kaidah dalam syariat bahwasanya disunnahkan memulai dengan kanan
dalam semua urusan yang berkaitan dengan kemuliaan dan keindahan. ” (Syarh
Muslim : 1/3/160)
4.Memakai
pakaian Putih
Pakaian berwarna putih lebih baik
dari pakaian berwarna lain, walaupun itu tidak terlarang. Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Pakailah pakaian berwarna putih, karena
pakaian berwana putih lebih suci dan lebih baik. Kafankanlah jenazah kalian
dengan kain putih” (HR. Ahmad, an-Nasaa’i, dan selain keduanya, lihat Shahiihul
Jaami’ : 1235)
5.Tidak
mengenakan pakaian syuhrah (sensasional)
Dikatakan pakaian syuhrah
karena pakaian tersebut membuat pemakainya menjadi pusat perhatian, baik karena
jenis pakaian tersebut sangat mewah, atau sangat berbeda dengan kebanyakan
orang, atau pakaian tersebut sudah sangat lusuh dan compang-camping, atau pakaian
tertentu yang dipakai agar menjadi terkenal.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Barangsiapa memakai pakaian syuhrah, maka Allah
akan memakaikan pakaian yang serupa pada hari kiamat nanti. Kemudian, dalam
pakaian tersebut akan dinyalakan api Neraka.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu
Majah, lihat Shahiihul Jaami’ : 6526)
6.Tidak
memanjangkan pakaian hingga melewati mata kaki (isbal)
Hadis-hadis yang melarang isbal
(bagi laki-laki) sangat banyak, bahkan mencapai batas hadis mutawatir
maknawi. Hadits-hadits dalam masalah ini diriwayatkan dari banyak shahabat,
seperti : Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ibnu Mas’ud, Abu Huraira, Anas, Abu Dzar, dan
selain mereka radiyallahu ‘anhum ajma’iin.
Diantara hadis-hadis tersebut ialah
- Sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, “Kain sarung yang terjulur di bawah mata kaki tempatnya ialah di neraka.” (HR. Bukhari : 5787)
- Beliau juga bersabda, “Tiga macam orang yang pada hari kiamat nanti Allah tidak akan mengajak bicara, tidak melihat mereka, tidak menyucikan mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih.” Kemudian beliau melanjutkan, “(Yaitu) musbil (orang yang isbal), mannaan (orang yang mengungkit-ungkit pemberian), dan orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu.” (HR. Abu Dawud, dan dishahihkan oleh al-Albaaniy)
Oleh karena itu, pengharaman isbal
secara umum bagi laki-laki merupakan perkara yang disepakati oleh para ulama.
Isbal
dan kesombongan
Isbal merupakan dosa besar jika
disertai dengan kesombongan. Isbal juga tetap diharamkan, menurut pendapat yang
paling kuat, walaupun tanpa disertai kesombongan, karena isbal itu sendiri
merupakan kesombongan. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Hati-hatilah kamu dari isbal, karena sesungguhnya isbal merupakan
kesombongan.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, lihat Shahiih Abi Dawud :
3442)
Dimanakah
sebaiknya ujung sarung / celana?
Dalam hal ini, terdapat tiga keadaan
dimana semua keadaan tersebut merupakan sunnah dari Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam.
- Tepat di tengah betis. ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu berkata, “Sarung Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ialah sampai di tengah betis beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Tirmidzi). Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Sarung seorang mukmin ialah sampai di tengah betis.” (HR. Muslim)
- Sedikit di atas tengah betis. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sarung seorang mukmin ialah sampai sedikit di atas tengah betis, kemudian sampai tengah betis, kemudian sampai dua mata kaki. Maka barangsiapa di bawah kedua mata kaki, maka dia di Neraka.” (HR. Ahmad dan Abu ‘Awwaanah)
- Di antara tengah betis, hingga mata kaki. Batasan ini bisa diambil dari hadis di atas.
Untuk mendapatkan penjelasan lebih
rinci dalam masalah ini, silahkan meruju’ ke kitab Hadduts Tsaub wal Uzroh,
wa Tahriimul Isbaal wa Libaasu Syuhrah karya Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah.
7.Tidak
memakai emas dan pakaian sutra
Emas dan pakaian sutra haram dipakai
oleh kaum laki-laki, tetapi boleh bagi kaum wanita. Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Emas dan sutra dihalalkan bagi kaum wanita
dari umatku, dan diharamkan bagi kaum laki-laki.” (HR. Ahmad dan Nasaa’i,
lihat Shahiihul Jaami’ : 209)
8.Tidak
menyerupai pakaian orang kafir
Diantara sikap yang seharusnya
dimiliki seorang muslim ialah berusaha menyelisihi setiap urusan orang-orang
Yahudi, Nashrani, dan orang-orang Musyrik (hindu, budha, dan selainnya).
Penyelisihan ini mencakup juga penyelisihan dalam hal berpakaian.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia
termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud, Syakh al-Albani mengatakan,
“hasan shahiih”)
9.Tidak
menyerupai wanita
Disadari atau tidak, perkara ini
telah tersebar di zaman sekarang ini. Kita banyak mendapatkan sebagian pemuda
yang menyerupai kaum wanita dalam berpakaian, berhias, dan memilih warna.
Padahal, perkara itu merupakan perkara yang dilaknat oleh Allah Ta’ala. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat wanita yang
menyerupai laki-laki, dan laki-laki yang menyerupai wanita.” (HR. Bukhari
5885)
Beliau juga bersabda, “Allah
melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita, dan wanita yang memakai pakaian
laki-laki.” (HR. Abu Dawud dan Hakim, lihat Shahiihul Jaami’ :
5095).
10.Bersyukur
dan mengamalkan doa-doa yang berkaitan dengannya
Segala kenikmatan yang diperoleh
oleh seseorang merupakan karunia dari Allah Ta’ala semata. Demikian juga
dengan pakaian, dimana hal tersebut merupakan kenikmatan yang sangat agung,
juga merupakan karunia dari Allah Ta’ala. Dia Ta’ala berfirman
yang artinya, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada
kalian pakaian untuk menutupi aurat kalian dan pakaian indah untuk perhiasan.
Dan pakaian takwa itulah yang lebih baik. … ” (QS. al-A’raf : 26)
Oleh karena itu, sudah seharusnya
kita bersyukur atas itu semua, baik dengan hati, lisan, dan anggota badan kita.
Di sisi lain, sebagai bentuk kasih
sayang Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam kepada kita, beliau
telah mengajarkan doa-doa khusus yang berkaitan dengan pakaian, mulai dari doa
ketika kita memakai pakaian baru, doa kepada orang yang memakai pakaian baru,
dan doa-doa lainnya. Maka, hendaknya seorang muslim bersemangat dalam menghafal
dan mengamalkan doa-doa tersebut. Silahkan meruju’ ke kitab-kitab doa untuk
melihat secara rinci tentang hal ini, misal kitab Hisnul Muslim karya
Syaikh Sa’id bin Wahf al-Qahthaaniy hafidzahullaah.
Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan pakaian kepada kita sebagai rezeki dari-Nya, tanpa daya dan kekuatan
dari kita.
Semoga shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, shahabat, dan orang-orang yang
mengikuti jalan mereka hingga hari kiamat nanti.
Slot Review & Best Casinos - Lucky Club
BalasHapusSlot Review luckyclub.live 2021 – Play the best casino slots for real money in Canada. Get the full slot review here, including info on bonuses and games,